Barang ekonomi adalah barang yang jumlah permintaannya lebih banyak dibandingkan dengan jumlah barang yang tersedia. Barang ekonomi merupakan barang yang mempunyai nilai (harga). Jika barang ekonomi ini semakin banyak jumlahnya, maka harganya semakin murah. Namun, apabila semakin sedikit jumlahnya maka harganya akan semakin mahal. Contoh : emas, karena jumlahnya terbatas tetapi peminatnya semakin lama semakin banyak dan akibatnya harganya semakin mahal.

            Contoh lain dari barang ekonomi yaitu durian. Pada saat musim durian, harganya semakin murah karena semakin banyak jumlah ketersediaannya. Pada definsi awal yang telah penulis jelaskan sebelumnya, barang ekonomi ada akibat permintaannya lebih besar dibandingkan dengan ketersediaan barang yang diminta. Hal ini berarti manusia sebenarnya memerlukan barang yang lebih banyak daripada jumlah yang tersedia. Namun dia mengalami keterbatasan, misalnya uang. Untuk itu dia harus melakukan pemilihan barang mana saja yang paling dia sukai untuk dibeli.

            Jika ada barang lain yang dia sukai, karena jumlah uangnya terbatas, maka dia akan membatalkan atau menunda pembelian barang yang diinginkan. Misalnya seseorang memiliki uang sebesar Rp. 10.000. Harga bakso satu porsi berikut minum adalah Rp. 10.000, dan untuk menonton film satu kali juga bernilai Rp. 10.000. Uang yang dimiliki orang itu bisa digunakan untuk memilih salah satu dari pilihan tersebut. Orang tersebut akhirnya memilih untuk membeli satu tiket nonton film dan ia harus mengorbankan untuk tidak memakan bakso satu porsi. Kehilangan kesempatan ini disebut dengan opportunity cost.

Daftar Pustaka :

Boediono, 1985. Teori Makro Ekonomi, Yogyakarta : BPFE Universitas Gadjah Mada.