Mutu Dan Mahalnya Biaya Pendidikan Di Indonesia
Dari tahun ke tahun kondisi pendidikan di Indonesia semakin tidak jelas. Di zaman globalisasi seperti ini, pendidikan memiliki pengaruh yang sangat besar dan penting dalam menentukan maju tidaknya sebuah bangsa. Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat, maka Negara tersebut berarti juga semakin maju. Kita seharusnya belajar dari Negara – Negara lain yang kini telah mampu melejit menjadi Negara maju. Seperti halnya di singapura, Mesir, Australia dan Jepang. Negara – Negara tersebut membangun sebuah system yang canggih untuk memajukan negaranya, yaitu memberikan perhatian yang sangat besar terhadap dunia pendidikan. Memperbanyak jumlah sekolah, meningkatkan kualitasnya secara sistematis, dan memberikan beasiswa besar – besaran kepada warganya yang memilki kemampuan memadai. Jepang yang dulu pernah dihantam bom atom pada saat perang dunia II, sekarang menjadi Negara maju. Negara industry terbesar setelah amerika serikat dengan tingkat perekonomian yang tinggi. Jepang menjadi seperti itu karena pemimpin sangat perhatian pada dunia pendidikan. dengan cara menyekolahkan para tentara – tentara yang masih ada, karena sejumlah guru banyak yang meninggal. Dengan usaha seperti itu maka tingkat perekonomian jepang menjadi maju.
Kondisi seperti ini sangat berbeda sekali dengan di Indonesia. Berbagai persoalan tentang pendidikan tidak henti – hentinya di perdebatkan. Seperti halnya tentang kurikulum yang selalu mengalami perubahan, Ujian Nasional, bahkan biaya yang begitu mahal untuk sekolah. Dari sini kebanyakan masyarakat golongan menengah kebawah merasa keberatan, apalagi kualitas dan mutunya belum tentu jelas. Pendidikan menjadi sebuah hal yang sangat urgen dalam kehidupan bangsa. Sesuai dengan fungsi tujuan pendidikan nasional dalam UU. RI. 20 Th 2003 (Tentang Sikdiknas) Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. tujuan pendidikan begitu mulia dan secara nyata bertujuan untuk memberikan alterasi positif bagi kehidupan bangsa. perubahan yang membawa masa depan lebih maju.
Salah satu usaha untuk memajukan dunia pendidikan yang sedang trend saat ini adalah adanya standarisasi sekolah dan international class. Hal ini yang mengakibatkan seluruh instansi pendidikan sekolah dan universitas baik formal maupun informal berlomba – lomba untuk menjadi sekolah unggulan dengan standart nasional maupun internasional. Semua ini tidak lain adalah usaha untuk menuju pendidikan yang berkualitas di era globalisasi saat ini.
Lantaran paradigma umum yang berkembang di masyarakat mengenai pendidikan di indonesia yang terus menerus mendapatkan stigma negative dan kualitas yang masih dipertanyakan. Dengan adanya program seperti ini setidaknya sekolah mampu menjadikan hal ini sebagai kekuatan positif untuk membangun mutu pendidikan yang lebih maju.
Dengan berlakunya ketetapan tersebut, hal ini menjadi dampak menaiknya biaya yang dibutuhkan dalam usaha memajukan kualitas pendidikan di indonesia. Dalam peningkatan mutu berkaitan langsung dengan biaya oprasional yang harus dikeluarkan. Kenaikan biaya yang diakibatkan guna peningkatan mutu, yang secara otomatis membawa dampak negative bagi masyarakat menengah kebawah. Mereka seakan – akan menjadi korban akibat dari metamorfisis dalam dunia pendidikan. Tidak bisa memilih sekolah yang mempunyai tingkat mutu yang tinggi. Kebebasan memilih hanya diperuntukkan bagi mereka – mereka yang berkantong tebal. Dengan leluasa mereka mencari sekolah yang memiliki kualitas dan kuantitas yang bagus.
Standarisasi yang dilakukan oleh sekolah – sekolah terkadang juga menimbulkan efek yang buruk bagi para peserta didik. Mereka menjadi terlena akan status quo yang disandangnya. Secara instansi begitu bagus, kemudian didalamnya masih terdapat hal – hal yang minim, baik keintelektualan maupun sepirirtualitas. Dengan adanya usaha peningkatan mutu dan kenaikan biaya pendidikan yang semakin tidak karuan, Belum tentu mendapatkan output yang bagus. Secara instansi memang kelihatan baik namun semuanya dilihat dari individu yang ada di dalamnya, baik itu pesertadidik maupun pendidiknya.
Bagi kalangan menengah kebawah, tentang permasalahan mahalnya biaya dan mutu pendidikan yang belum jelas menjadi penghambat dalam menempuh pendidikan. Tetapi apabila peserta didik berusaha untuk mampu meningkatkan kompetensi yang ada dalam dirinya, dengan meraih prestasi setinggi – tingginya mulai dari jenjang pendidikan dasar maka bukan tidak mungkin kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu dan bisa didapatkan tanpa mengeluarkan uang sedikitpun. Selain itu, kesempatan untuk melanjutkan study ke luar negeri dengan beasiswapun akan ada dan terbuka untuk di raihnya. Hal seperti ini dapat dijadikan sebagai batu loncatan dalam meningkatkan motivasi dan semangat para peserta didik baik jenjang sekolah maupun perkuliahan, untuk mampu berkompetisi dan berkompetensi dalam dunia pendidikan.
Dengan berkompetisi untuk mendapatkan hal yang baik secara positive. Jadi secara langsung ia akan mengetahui kemampuan yang ada dalam dirinya kemudian mempersiapkan segalanya dengan belajar yang lebih rajin dan mengoptimalkan kemampuan yang ada dalam dirinya. Dengan ini maka dapat dijadikan sebuah motivasi daya juang dalam menempuh pendidikan. Pendidikan yang bermutu membutuhkan sistem yang baik dan guru yang bermutu. Sehingga sistem yang bagus dan guru yang bagus akan membuat peserta didik terasa nyaman dan mendapatkan sebuah motivasi untuk terus menuju ke jenjang yang lebih baik serta siap menghadapai masa depan yang cerah dan penuh persaingan.
Sumber :
Tanggapan :
Menurut pendapat saya, memang merupakan langkah yang baik apabila seluruh instansi akademik di Indonesia berlomba-lomba menjadi penyalur edukasi terbaik. Dimana mereka (seluruh instansi akademik di Indonesia) berusaha memberikan yang terbaik untuk para penuntut ilmu, baik siswa-siswi maupun mahasiswa-mahasiswi. Contohnya seperti standarisasi internasional yang selalu berkaitan dengan fasilitas-fasilitas yang sangat memadai atau di atas rata-rata dari standarisasi nasional. Namun, upaya tersebut bukan berarti tidak adanya kendala, namun harus ditebus dengan biaya pendidikan yang tidak bisa dibilang “murah”
Memang, banyak sekali dan bahkan hampir seluruh instansi akademik di Indonesia selalu berupaya untuk memberikan fasilitas yang memadai agar dapat berlangsungnya kegiatan belajar-mengajar yang kondusif, namun hal tersebut juga berimbas pada administrasi instansi dan berimbas juga kepada biaya yang cukup mahal. Mungkin hal ini masih dapat dimaklumi oleh masyarkat yang perekonomiannya sudah mumpuni. Tetapi, hal ini benar-benar merugikan masyarakat menengah kebawah atau yang perekonomiannya belum mumpuni. Hal ini akan berdampak besar terhadap mutu pendidikan di Indonesia. Karena hanya masyarakat yang mampu secara ekonomi saja yang dapat mengenyam pendidikan dengan baik. Sedangkan masyarakat yang tidak mampu akan merasa kesulitan untuk mengenyam pendidikan yang layak.
Padahal, banyak masyarakat yang tidak mampu memiliki potensi yang baik untuk berprestasi. Tetapi, keuangan pun menjadi masalah yang krusial. Walaupun pemerintah telah memiliki program Bantuan Operasi Sekolah atau BOS, namun hal tersebut tidak mampu meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia ke arah yang lebih baik, Hal tersebut malah menciptakan masalah baru yaitu korupsi dari dana BOS. Walaupun pemerintah juga memiliki program wajib belajar 9 tahun. Namun, hal tersebut tidak sesuai dengan kualifikasi dibidang pekerjaan seperti saat ini. Semua korporasi memeberikan syarat yaitu harus memiliki sertifikasi akademik minimal diploma maupun sarjana. Hal ini akan menyebabkan pengangguran yang semakin meningkat dan menimbulkan masalah-masalah baru.
Satu-satunya harapan untuk mengenyam pendidikan yang layak yaitu dengan memanfaatkan beasiswa-beasiswa yang disediakan oleh beberapa instansi. Tetapi, seandainya pemerintah bisa lebih peduli terhadap mutu pendidikan di Indonesia, Mungkin Bangsa ini akan lebih baik lagi karena generasi penerus bangsa bergantung pada para pemuda-pemudi di Indonesia yang seharusnya mendapatkan pendidikan yang layak secara merata.
Nama
Muhamad Iqbal Ramadhan
NPM
14112802
Kelas
1KA38
Jurusan dan Fakultas
Sistem Informasi - Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Dosen dan Mata Kuliah
Helnawaty - Ilmu Sosial dasar